Rabu, 14 Mei 2014

Peta Tingkat Risiko Erupsi Merapi Kecamatan Pakem


View map on GeoCommons ">
Penyusunan  peta tingkat risiko bencana erupsi gunung Merapi di kecamatan Pakem menggunakan peta bencana erupsi merapi dan informasi kerentanan terhadap erupsi di kecamatan Pakem . “Penggabungan” kedua informasi tersebut dilakukan karena peta risiko merupakan suatu fungsi dari bahaya (hazard) dan kerentanan (vulnerability). Peta risiko itu pun merujuk pada element at risk tertentu yang dapat dipetakan saja, yakni meliputi element at risk tanah batu, tegalan, hutan, semak, kebun, permukiman, rumput, sawah irigasi dan sawah tadah hujan.
Peta risiko bencana erupsi gunung Merapi disusun menggunakan metode kualitatif, dimana setiap element at risk yang dipetakan terlebih dahulu diklasifikasikan menjadi tidak berisiko, risiko rendah, risiko sedang dan risiko tinggi. Diasumsikan bahwa semakin tinggi tingkat kerawanan maka akan sekin tinggi pula tingkat risikonya.
Element at risk tersebutlah yang kemudian dijadikan sebagai dasar penentuan risiko bahaya erupsi gunung merapi. Kecamatan Pakem bagian utara memiliki tingkat risiko tinggi karena memang letaknya berada paling dekat dengan puncak merapi.  Sedangkan pada bagian selatan merupakan kawasan berisiko rendah sampai tidak berisiko.
Peta risiko terhadap suatu bencana pada dasarnya tidak dapat berlaku secara universal pada setiap tempat dan sepanjang waktu. Melainkan peta risiko suatu bahaya itu akan identik bagi suatu tempat dalam kurun waktu tertentu. Seperti halnya peta risiko yang dibuat, merujuk pada waktu data spasial dan statistik yang digunakan dan tipikal untuk Kecamatan Pakem saja. Oleh karena itu peta risiko suatu bencana, harus dilakukan updating terus menerus seiring perubahan yang terjadi pada setiap element at risk sehingga mempengaruhi tingkat kerentanan dan risikonya.